Menikmati durian dengan ketan/pulut ditambah kelapa parut…
Hmm sungguh nikmat. Nikmatnya silaturahmi. Bahagia bisa bersama saudara seperjuangan saling berbagi…
Bisa berbagi makanan itu enak tapi bisa berbagi cerita dan pengalaman itu jauh lebih asyiiik.
Ternyata banyak kesamaan… Apa yang dilakukan sampai apa yang dialami pun tak jauh berbeda.
Memang penting semangat belajar dan terus istiqomah dalam dakwah.
Tapi yang lebih penting harus mengamalkan apa yang dipelajari dan apa yang di dakwahkan.
Jangan sampai tidak melakukannya apalagi beda di ucapan tapi beda pula di kelakuannya, nastaghfirullah.
Inilah pesan penting yang bisa menjadi pembelajaran kita bersama, karena ini bukan kata saya ya… tapi langsung perintah Allah.
Tidak disangsikan lagi bahwa adanya perbedaan antara kata dan realita adalah salah satu hal yang sangat berbahaya. Itulah sebab datangnya murka Allah sebagaimana firman-Nya surat Shaff ayat 2 dan 3.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff: 2-3)
Allah juga mencela perilaku Bani Israil dengan firman-Nya,
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah: 44)
Dalil-dalil di atas menunjukkan pengingkaran keras terhadap orang yang punya ilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya. Inilah salah satu sifat orang-orang Yahudi yang dicap sebagai orang-orang yang mendapatkan murka Allah disebabkan mereka berilmu namun tidak beramal.
Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Duhai orang-orang yang memiliki ilmu amalkanlah ilmu kalian. Orang yang berilmu secara hakiki hanyalah orang yang mengamalkan ilmu yang dia miliki sehingga amalnya selaras dengan ilmunya. Suatu saat nanti akan muncul banyak orang yang memiliki ilmu namun ilmu tersebut tidaklah melebihi kerongkongannya sampai-sampai ada seorang yang marah terhadap muridnya karena ngaji kepada guru yang lain.” (Al-Adab Asy-Syar’iyyah, 2/53)
Abu Darda radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “tanda kebodohan itu ada tiga; pertama mengagumi diri sendiri, kedua banyak bicara dalam hal yang tidak manfaat, ketiga melarang sesuatu namun melanggarnya. (Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadhlih, 1/143)
Jundub bin Abdillah Al-Bajali mengatakan, “gambaran yang tepat untuk orang yang menasihati orang lain namun melupakan dirinya sendiri adalah laksana lilin yang membakar dirinya sendiri untuk menerangi sekelilingnya.” (Jami’ Bayan Ilmi wa Fadhlih, 1/195)
Bahkan sebagian ulama memvonis gila orang yang pandai berkata namun tidak mempraktekkannya karena Allah berfirman, “Tidakkah mereka berakal?” (QS. Al-Baqarah: 44)
Semoga kita yang belajar, mengaji dan berdakwah, betul-betul bisa mengamalkannya sesuai syariat Islam secara kaffah, Aamiin.
TRAINING OFFLINE KELAS MEDANBISA MENGHITUNG WARIS DALAM SEHARI Kehidupan manusia tidak lepas dari harta. Salah satu jalan kepemilikan harta adalah melalui pewarisan. Suatu saat ketika ajal menjemput, harta yang kita miliki juga akan diwariskan kepada ahli waris. Karena banyak yang... Selengkapnya
Menjeda Diri adalah salah satu point dalam ilmu The Happiness Journey. Inilah salah satu materi yang disampaikan kembali hari ini dalam Sharing Jumat Berkah bersama Sahabat Taplog. Ini ada saya bahas juga dalam postingan sebelumnya Bersyukur Kepada Allah. Banyak diantara... Selengkapnya
Banyak orang mau memulai Bisnis tapi Bingung dan Merasa Sulit karena : Tidak Punya Modal Tidak Ada Skill atau Keahlian Tidak Ada Produk bisa dibuat Gaptek gak ngerti teknologi sekarang Takut Gagal Takut Rugi Gak Mau Utang Riba Gak punya... Selengkapnya
Belum ada Komentar untuk Berbagi Makanan Dan Pengalaman